Senin malam, 7 April 2025, di sebuah perbincangan hangat di Jalan Mulawarman Gang Celebes, Karang Anyar, Tarakan Barat, lahirlah sebuah inisiatif dari sekelompok anak muda yang peduli akan masa depan daerahnya. Dari sana, terbentuklah Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Kehadiran Pemuda ICMI Kaltara bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Organisasi ini lahir dari keprihatinan mendalam atas berbagai tantangan yang dihadapi Kalimantan Utara—provinsi termuda di Indonesia. Persoalan pendidikan yang belum merata, keterbatasan akses kesehatan, serta ketimpangan ekonomi menjadi cermin yang membangkitkan kesadaran kolektif para pemuda untuk tak sekadar menjadi penonton, melainkan bagian dari solusi.
Dengan semangat intelektual dan tanggung jawab moral, Pemuda ICMI hadir sebagai wadah bagi kaum muda yang ingin memberikan kontribusi nyata. Organisasi ini bukan hanya tempat berkumpul, tetapi juga motor penggerak lahirnya ide-ide segar dan solutif untuk pembangunan Kaltara. Mereka percaya, perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil yang dilakukan dengan tekad besar.
Salah satu kekuatan utama Pemuda ICMI Kaltara terletak pada keragaman latar belakang para anggotanya. Mulai dari dokter, akademisi, advokat, jurnalis, pengusaha, tokoh masyarakat, hingga aktivis ormas Islam—semuanya berhimpun dalam satu semangat yang sama. Perbedaan ini bukan menjadi penghalang, melainkan justru memperkaya perspektif dalam merumuskan solusi. Pendekatan kolaboratif lintas sektor menjadi landasan utama dalam kiprah mereka.
Pemuda ICMI Kaltara hadir dengan visi kolaboratif—bersinergi dengan pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas lokal, hingga sektor swasta. Harapannya, kolaborasi ini dapat mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Mengusung nilai-nilai keislaman yang moderat dan semangat intelektual yang progresif, Pemuda ICMI Kaltara ingin menjadi jembatan antara idealisme dan realitas. Mereka menyediakan ruang bagi pemuda-pemudi untuk tumbuh, berkontribusi, dan terlibat langsung dalam pembangunan, tanpa harus menunggu menduduki posisi kekuasaan. Bagi mereka, kontribusi tidak harus besar—yang penting memberi dampak.
Hadirnya Pemuda ICMI menjadi secercah harapan bahwa Kaltara bisa tumbuh menjadi provinsi yang lebih maju, adil, dan berdaya saing. Semua itu dimulai dari semangat anak muda yang tidak hanya bermimpi, tetapi juga berani bertindak untuk mewujudkan perubahan.
Editor : Ade Prasetia Cahyadi
